Monday, December 1, 2014

Puisi R Dianie Dasopang - Rebah Melayu Riau

REBAH MELAYU RIAU 


Akar tunggang menerobos palang
Palang  yang dulu sekokoh layar lancang kuning di pelayaran
Terketam dari nama sultan dan para raja
Terukir karena makna bukan sekedar dongeng ninik mamak saja
 Tapi sudah seluka karat kapal tembaga di tepian muara Siak

Kabarnya jiwa melayu Riau sedang mengalami gunjangan bathin
Gelisah memikirkan kaki-kaki yang menginjak dadanya
hingga batuk-batuk dan menebarlah asap di tanah Hang Tuah
Sebab tungku tetangga telah berpindah
Merajalela membara di pedalaman sanubari penduduk sendiri
Bara api kian tak gentar, tak lagi bermain di beranda negeri
Menelusup menggeliati pembuluh nadi

Leluhur negeri sudah tak bisa pulang ke pangkuan
Roh melayu Riau sudah kehilangan tuan
Persemayaman raja dan sultan di jasad jalan hanya sekedar percetakan
Suci telah tercuci
Gelar telah tertukar
Dan masalah kian mengakar

Kemana kan diletak pembaringan nama?
Entah manis entah sinis
Pakaian negeri sudah meninggalkan noda
Helai kayakinan perlahan berguguran
Butir tanah kehilangan nyawa
Napas mulai limbung masuk ke raga

Di sini tanah abadi
Kerahkan diri hidupi persenyawaan yang ditinggal mati
Kuatkan pondasi cintai budaya tradisi
Jangan lagi mencukili rahim negeri
Di pusat negeri tamadun melayu Riau meyakini
Bahkan aksara masih bisa ditanam lagi

Peksimika, 2014

(Image source : www.harisandra.files.wordpress.com)
(Puisi ini untuk mengikuti seleksi kampus (Peksimika Universitas Riau) untuk Peksiminas 2014. Walaupun belum bisa lulus seleksi, semangat puitis ini masih tetap konstan :D, dan akan terus berjuang hingga kapan-kapan :D)
Semangat Menulis!!!